Selamat Datang. . .

Orang Menyangka Bahwa Jenius Itu Menyenangkan,Padahal Mereka Tidak sadar Betapa Sulitnya Bersabar Terhadap Orang Idiot Di Dunia

Sabtu, 02 Oktober 2010

Alasan Rasulullah Sayang dengan Kucing

Alasan kenapa Rasulullah sayang ama kucing  ... berdasarkan Fakta Ilmiah :)
Mungkin kita sebagai umat muslim pasti sering denger kalau Nabi Muhammad SAW suka banget sama kucing, tapi memang Nabi Muhammad SAW sayang semua binatang dan mereka semua diperlakukan mulia. Banyk kisah tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak berkeliaran disekitar manusia).
Bahkan Nabi Muhammad SAW juga memiliki kucing peliharaan

Setiap Nabi Muhammad SAW menerima tamu di rumah, nabi SELALU ngegendong mueeza (nama kucingnya) dan ditaruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi Muhammad SAW demen:
'Mueeza selalu mengeong ketika mendengar adzan, seolah-olah ngeongnya ky ngikutin lantunan suara adzan'

Nabi Muhammad SAW berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri. Terus, pernah juga Nabi Muhammad SAW mau ngambil jubahnya, eh ada Muezza lagi bobo diatasnya.. Nabi Muhammad SAW pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya supaya ga ngebangunin Muezza.

Pas Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu.

Fakta-Fakta Ilmiah tentang kucing :
  1. Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.
    Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

    Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

    Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
  2. Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
    Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
    Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
    Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

    Hasil yang didapatkan adalah:
    1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
    2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
    3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
    4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
    5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

    Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
    Liurnya bersih dan membersihkan.

    Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman :

    Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
    Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

    Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
    manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
    Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

    Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
    Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air.
    Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
  3. Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia. (Berarti Manusia kebanyakan jorok y yang ga suka mandi, )
  4. Sisa makanan kucing hukumnya suci.
    Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu.
    Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum.
    Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
    Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
    Ia menjawab, “Ya.”
    Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”
    (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

    Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
    Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
    Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
    Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
    Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

    Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
    Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
    Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
    Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
    Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing,
    (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

    Hadis ini diriwayatkari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
  5. Tambahan :mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress
Jadi sayangilah kucing, bukan untuk dibunuh atau di siksa :( ... Kan kasian ... masa cuman curi ikan aja mesti di siksa, kalo emang udah rejekinya kucing harus diikhlaskan :)
  

2 komentar:

  1. bagus ni info tentang kucing nya,makin cinta gue ama pussy kucing kampung yg ada di rumah

    BalasHapus